Sepucuk Surat Dari Ayah dan Ibu

| Selasa, 01 Mei 2012 | |
Berhubung ini bukan malam jumat, mister mau share tentang artikel yang cukup menarik. Kalian tau seberapa besar kasih  Ayah dan Ibu kepada kita? Betapa besar pengorbanan mereka, yang telah membesarkan kita sampai saat ini, sekarang coba renungkan ini. Enjoy reading, salam olahraga.. \(^o^)/

 
Anak ku ,
 
Ketika aku semakin tua, aku harap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk ku

Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatan ku berkurang. Aku harap kamu tidak memarahiku.

Orang Tua itu sensitif

selalu merasa bersalah saat kamu teriak.

Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku "Tuli !"

Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.

Maaf, anak ku.

Aku semakin tua.

Ketika lututku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun.

Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat masih kecil untuk belajar berjalan.

Aku mohon, jangan pernah bosan denganku.

Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak, aku harap kamu terus mendengarkan akau.

Tolong jangan mengejekku atau bosan mendengarkan aku.

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Maaf juga bau ku.

Tercium seperti orang yang sudah tua, aku mohon jangn memaksa ku untuk mandi. Tubuhku lemah....

Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin, aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu .....

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil???

Aku selalu mengejar-ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi.

Aku harap kamu bisa bersabar denganku, ketika aku selalu rewel.

Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua.

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita dapat berbicara, bahkan untuk beberapa menit.

Aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicara.

aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan.

Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil? Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu.

Ketika saatnya tiba....

Dan aku hanya bisa terbaring, sakit dan sakit

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawat ku.

MAAF...

Kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama,..

Ketika waktu kematianku, datang...

Aku harap kamu memegang tangan ku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian.

Dan jangan khawatir...

Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta...

Aku akan berbisik padaNya....

untuk selalu memberi BERKAH padamu....

Karena kamu mencintai, Ibu dan Ayah mu...

Terima kasih atas semua perhatian mu, nak ...

Kami Mencintai Mu,

dengan kasih yang berlimpah, IBU DAN AYAH.

5 komentar:

marsela.sinta Says:
18 Mei 2012 pukul 18.49

hmmm terharu... :((

Etan G. Bastian Says:
20 Mei 2012 pukul 14.48

*free pukpuk*

PeyekHeart Says:
23 Mei 2012 pukul 00.36

sudah ku duga aku bkal nangiss kucuurr kucuurr hbis baca ini :| :(( :(( :((

Etan G. Bastian Says:
27 Mei 2012 pukul 10.21

Bangga kan orang tuamu, jangam membuat mereka sedih :)

Anonim Says:
13 Juni 2012 pukul 10.46

Nangis :-(
Masih blum bisa banggain mereka -___-

↓↓↓ Expresikan Komentar Anda ↓↓↓

:f :D :) ;;) :x :$ x( :?

:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o

Posting Komentar

Maaf kalau mister tidak sempat menjawab/membalas komentar kalian, dikarenakan mister tidak online 24 jam.